“Amsal 22:6 - Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari jalan itu.”
Jatuh Cinta adalah sebuah hal yang tentu pasti dialami oleh seseorang yang telah beranjak dewasa. Jaman dahulu, mungkin anak-anak usia sekolah menengah pertama hingga ke atas baru mulai mengalami gejolak benih-benih cinta.
Berbeda halnya dengan saat ini, seiring perkembangan jaman anak-anak usia dini pun sudah mulai membicarakan apa itu cinta, kasih sayang antara seorang laki-laki dan perempuan. Hal ini disebabkan oleh paparan dari media-media sosial, budaya yang makin berkembang dan berubah-ubah serta melihat dari perlakuan orang dewasa.
Anak-anak jaman sekarang bahkan merasa tidak malu dan bangga ketika mereka menjalin sebuah hubungan. Mereka merasa hal tersebut adalah sebuah hal yang biasa untuk menjalin hubungan/ berpacaran. Hal ini juga menjadi faktor penyebab anak-anak usia dini berpikir bahwa “pacaran” merupakan sebuah hal yang lumrah untuk dilakukan pada usia dini, karena mereka merasa nyaman, bisa membantu satu sama lain, serta faktor melihat lingkungan orang dewasa yang melakukan hal tersebut.
Lalu, respon apa yang perlu diberikan ketika orang tua mengetahui anak usia dini mereka mulai membicarakan tentang apa itu berpacaran? Tidak perlu kaget para orang tua, karena sebetulnya anak-anak usia dini ini hanya mengerti mengenai apa yang mereka lakukan saat pacaran, tetapi belum mengerti apa arti dan konsep berpikir dari pacaran itu seperti apa.
Jadi, peran orang tua dalam pertumbuhan anak-anak salah satunya untuk memberikan informasi dan pemahaman mengenai sebuah hubungan pacaran juga penting untuk dilakukan.
Tetapi, sebelum kita sebagai orang tua memberi pemahaman tentang “pacaran” kepada anak-anak kita yang berusia dini, perlu diketahui tanda-tanda umum seorang anak yang sedang jatuh cinta, yaitu
Berubah Interest/Genre
Seorang anak yang sedang jatuh cinta akan meninggalkan hal-hal yang biasa disukai dan mulai menyukai sebuah hal baru.
Berubah Cara Penampilan
Seorang anak yang sedang jatuh cinta akan berusaha merubah penampilan mereka untuk lebih menarik.
Menginginkan “Privasi”
Seorang anak yang sedang jatuh cinta akan menarik atau menutup diri mereka dari keluarga/komunitas.
Melamun
Seorang anak yang sedang jatuh cinta akan memiliki khayalan-khayalan/imajinasi.
Ketika anak-anak beranjak dewasa dan mereka mengalami sebuah hal yaitu jatuh cinta, sebagai orang tua tidak perlu khawatir akan hal ini. Perlu dipahami bahwa jatuh cinta adalah salah satu bagian dari tahap perkembangan manusia. Jadi kita sebagai orang tua tidak perlu khawatir karena itu adalah hal yang normal. Tentu saja peran orang tua juga penting untuk terus mendidik anak-anaknya untuk melakukan hal-hal yang tepat.
Maka dari itu, ada beberapa hal-hal yang perlu diwaspadai ketika anak-anak menunjukan perilaku yang kurang tepat seperti mulai berbohong, mulai tidak ada batasan dan melakukan sikap agresif (melakukan sikap yang berani secara kasar).
Bagaimana Sikap Orang Tua dalam menyikapi tindakan anak-anak yang kurang tepat
Hargai Perasaan Anak
Sebagai orang tua mari menghargai perasaan anak-anak kita dengan memberikan privasi serta memberikan ruang untuk mereka bercerita tentang kehidupan mereka.
Tanamkan Nilai Kebenaran Firman Tuhan
Sebagai orang tua kita perlu mengingatkan akan pentingnya value tentang kebenaran firman Tuhan dalam hidup anak-anak kita.
Diskusi Bersama Anak
Orang tua dapat mengajak anak-anak untuk berdiskusi mengenai masa depan mereka, melihat dalam jangka jauh bagaimana bayangan masa depan mereka.
Dua hal yang paling penting bagi orang tua dalam menyikapi anak-anak kita adalah dengan bangun kepercayaan dan komunikasi kepada anak-anak agar mereka merasa dicintai, dihargai dan diberi ruang untuk berkomunikasi kepada kita antar keluarga.
“Amsal 22:6 - Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari jalan itu.”
Dari ayat ini kita sebagai orang tua diingatkan kembali untuk menjadi mentor dan memberi pengetahuan kepada anak-anak kita sejak usia dini agar tetap selaras dengan Firman Tuhan, dari masa anak-anak, beranjak dewasa, mengalami perasaan jatuh cinta dan memilih pasangannya sampai masa pernikahan.
Tuhan Yesus memberkati.