1 Corinthians 12:26-27 26 If one part suffers, every part suffers with it; if one part is honored, every part rejoices with it. 27 Now you are the body of Christ, and each one of you is a part of it.


5 Peranan Orang Tua untuk Membantu Anak Mengatasi Bullying

Seiring beranjak usia, banyak anak-anak khususnya memasuki masa-masa usia sekolah dasar hingga remaja mulai memasuki masa perkembangan. Ketika mereka memasuki masa pertumbuhan, seringkali ada hal-hal yang mereka lakukan tapi tanpa disadari hal tersebut menjadi tidak baik bagi orang lain, salah satunya ialah Bullying


Mungkin pada mulanya mereka melakukan tindakan tersebut hanya sebatas lelucon, tetapi tanpa disadari jika hal tersebut dilakukan secara terus-menerus akan mengakibatkan dampak buruk bagi orang lain. 


Jadi, apa itu Bullying? Ini adalah sebuah tindakan mengintimidasi dan memaksa seorang individu atau kelompok yang lebih lemah untuk melakukan sesuatu diluar kehendak mereka dengan tujuan untuk membahayakan baik fisik maupun mental. Seringkali, banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa anak-anak mereka menjadi korban dari bullying. 


Mengapa demikian? karena seringkali anak-anak yang menjadi korban bullying tidak mengatakan apa yang mereka alami dan rasakan karena merasa takut, cemas dan malu. 


Apa penyebab terjadinya Bullying? Biasanya, anak-anak pada usia muda melakukan hal tersebut karena ingin mencari perhatian dari teman sebaya nya maupun dari orang dewasa. Ada pula yang merasa dirinya penting dan memegang kendali sehingga menjadi faktor mereka melakukan hal tersebut. Bahkan, tanpa kita sadari, mereka bisa saja melakukan bullying karena menirukan tindakan orang dewasa atau konten-konten media yang terdapat di TV maupun sosial media. 


4 Jenis Bullying 

Social Bullying 

Merupakan perilaku berulang dan sengaja untuk merusak/menghancurkan reputasi atau jalinan relasi seseorang.


Verbal Bullying

Perilaku verbal berupa kata-kata atau kalimat yang diucapkan berulang kali dan dilakukan secara sengaja untuk melukai mental/emosi dengan maksud ingin mendapatkan kekuasaan/kendali atas orang tersebut.


Physical Bullying

Perilaku yang dilakukan untuk melukai fisik dan dilakukan secara sadar dan sengaja dengan maksud ingin mendapatkan kekuasaan/kendali atas orang tersebut.



Cyberbullying 

Perilaku yang dilakukan secara online dan dilakukan secara berulang dan sengaja untuk menyakiti/menjatuhkan orang lain. Cyberbullying sering kita temui di media-media sosial seperti menghujat, mengkritik bahkan menjelek-jelekan orang lain.


Alasan mengapa seseorang menjadi seorang anak membully? 

Pertama, mungkin seseorang melakukan tindakan ini karena memiliki trauma dari masa lalu. 

Kedua, sebenarnya tidak hanya yang menjadi korban saja, seorang pelaku bullying juga bisa mengalami insecure atau merasa kurang dari dirinya. 

Ketiga, mungkin mereka tidak memiliki pegangan nilai moral atau value dalam dirinya.


Bullying atau yang lebih dikenal dengan Penindasan memiliki dampak pada efek jangka panjang. Seseorang yang menjadi korban dari bullying akan merasakan stress, cemas, depresi, tegang secara fisik, tidak berkembang, insecure, bahkan merasa dirinya tidak layak/mampu. Banyak orang tua yang mungkin bingung harus bagaimana menghadapi anak yang menjadi korban bullying. 


Peran orang tua sangat penting untuk mendukung anak-anak yang menjadi korban, yaitu 

  • Berikan empati kepada anak-anak, agar mereka merasa didukung dan bisa menghadapi serta mengampuni hal-hal negatif yang mereka alami. 

  • Ajarkan “A.C.U.H” kepada anak-anak, Ampuni dan doakan; Cari tahu: “kenapa kok kita di-bully?”; Upgrade Diri dan Hadapi: Rekam, tegas, jangan balas/”lari”, sampaikan pihak otoritas, stop/”block”, miliki healthy friendship.

Selain itu, Peran orang tua dalam mendidik anak-anak yang menjadi seseorang yang mem-bully, yaitu

  • Ajak anak-anak untuk memikirkan dan merasakan sebelum melakukan tindakan tersebut.

  • Ajak anak-anak untuk memiliki sebuah fondasi kuat dalam memfilter mana hal-hal yang baik dilakukan maupun tidak baik untuk dilakukan.

  • Ajak anak-anak untuk membersihkan hati dari hal-hal negatif.


Jadi, mari kita sebagai orang tua terus memperhatikan tingkah dan perilaku anak-anak kita dan terus tanamkan nilai-nilai moral/value sesuai dengan Firman Tuhan pada anak-anak. Serta juga terus mengajarkan anak-anak untuk menjadi pribadi yang takut akan Tuhan dan terus berada dalam tuntunan Tuhan.


1 Corinthians 12:26-27

26 If one part suffers, every part suffers with it; if one part is honored, every part rejoices with it. 27 Now you are the body of Christ, and each one of you is a part of it.


Tuhan Yesus memberkati. 



 

Back to News & Events

NEWS & EVENTS